.
Cakrawalanational.news-Deli Serdang, Pasrah bercampur kesal tersirat diwajah Sihotang. Pasalnya, sudah 4 bulan membuat 2 laporan ke polisi atas peristiwa penganiayaan dan pencurian yang dialaminya namun hingga kini belum juga terungkap. Padahal kondisi korban saat ini semakin parah sedangkan para pelaku masih bebas berkeliaran, Minggu (25/5).
Dalam keterangannya, Dedek Sihotang (35) anak korban mengatakan bahwa sejak peristiwa nahas itu menimpa orangtuanya, kondisi ekonomi keluarganya semakin terkuras untuk biaya berobat dan kebutuhan hidup sehari hari. Bahkan akibat dari penganiayaan yang dilakukan para pelaku kepada orangtuanya berdampak pada kesehatannya. “Gegara penganiayaan yang dilakukan para pelaku saat itu semakin parah sakit bapakku. Sekarang sudah naik kursi roda. Padahal para pelaku masih bebas berkeliaran seperti kebal hukum”, terang Dedek Sihotang.
Tak hanya itu, selain kondisi kesehatan orangtuanya yang makin parah, warung yang sudah beberapa tahun lalu dirintis juga tak beroperasi lagi karena barang barang dagangannya sudah habis dijarah. Begitu juga dengan kursi dan meja juga diobrak abrik puluhan pelaku. “Hancurlah usaha bapak itu bang. Warung pun tutup tak ada lagi penghasilan bapak itu. Uang yang ada pun terkuras untuk berobat dan makan. Sadis kali lah pelaku pelaku itu bang, seperti preman kebal hukum”, kata Dedek Sihotang.
Lambatnya proses pengungkapan laporan polisi mereka pun dianggapnya seperti ada oknum berpengaruh yang “backing” agar prosesnya tak berjalan. Padahal kepercayaan mereka membuat 2 laporan polisi ke SPKT Polresta Deli Serdang bernomor : LP/B/149/II/2025/SPKT/Polresta Deli Serdang/Polda Sumatera Utara dan STTLP/B/148/II/2025/SPKT/Polresta Deli Serdang/Polda Sumatera Utara tanggal 12 Februari 2025 lalu itu karena percaya polisi mampu mengungkap dan menangkap para pelaku yang sudah brutal.
“Perasaan kami ada oknum yang jadi “backing” para pelaku. Sementara kami tak punya apa apa bang. Kami berharap Polresta Deli Serdang bisa segera menangkap para pelaku yang sudah brutal itu dan diproses hukum. Teroris saja bersembunyi bisa ditangkap polisi apalagi begundal preman preman itu bang”, harap Dedek Sihotang.
(M. Habil Syah)
