Example 728x250.

Ratusan Mahasiswa UBB Tuntut Keadilan untuk Aldo Ramadani, Hidayat: Demo itu Jangan Menyusahkan Rakyat

banner 120x600

Cakrawalanational News-Pangkalpinang, Ratusan mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama keluarga almarhum Aldo Ramadani melakukan aksi damai di halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Rabu, 7 Mei 2025.

Mereka menuntut keadilan atas kematian Aldo Ramadani yang diduga menjadi korban malpraktik di Rumah Sakit Depati Hamzah Pangkalpinang. Selain kasus kematian Aldo mereka juga menuntut sistem pendidikan dan buruh agar disejahterakan.

Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, hadir dalam aksi tersebut dan menegaskan bahwa beliau telah menginstruksikan penyidikan di Polda Bangka Belitung untuk memproses kasus kematian Aldo tersebut.

“Meskipun permasalahan ini berada di luar ranah kewenangan saya, tapi saya telah menginstruksikan Penyidikan di Polda Bangka Belitung, untuk memproses bagaimana kelanjutannya,” terang Hidayat Arsani.

Dikatakan Gubernur, mengenai demonstrasi yang dilakukan mahasiswa UBB itu merupakan suatu kesalahpahaman informasi yang diterima mereka.

Oleh karena itu, Ia berharap jangan sampai atas kejadian serupa (demo-red) dapat menyusahkan rakyat.

Karena menurut Gubernur Dayat panggilan akrabnya, dari pada seribu orang mahasiswa mendatanginya lebih baik Ia yang siap datang langsung menghadap mahasiswa ke UBB meski hanya 10 orang.

“Artinya demo itu jangan menyusahkan rakyat, biarkan saya ke sana, dari pada seribu orang kesana mendingan saya sepuluh orang ke sana”, tandas Gubernur.

Terlepas dari itu, selain menuntut keadilan untuk Aldo Ramadani, mahasiswa UBB juga menyampaikan tuntutan lain terkait sistem pendidikan dan buruh di Bangka Belitung.

Azza Faulin Gani, salah satu mahasiswi UBB, menyatakan bahwa alokasi anggaran APBN untuk pendidikan harus 20 persen dan tepat sasaran.

“Selain kematian Aldo, kami juga menuntut masalah sistem pendidikan dan buruh, karena mulai hari ini pulau Nangka itu cuman ada SD saja, sedangkan SMP dan SMA nya mereka harus keluar,” kata Azza.

Azza juga menyoroti masalah buruh yang belum memiliki jaminan keselamatan kerja dan upah yang rendah.

“Saat ini pekerjaan buruh itu belum ada jaminan keselamatan kerjanya, jam kerjanya ditambah tetapi upahnya dikurangi,” tandas Azza.

Oleh karenanya, Ia berharap Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terpilih sekarang dapat menyelesaikan masalah ini dan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakatnya. (Rd/CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *