Cakrawalanational News-Muara Enim – Nyawa pasien darurat terancam akibat kemacetan parah yang disebabkan oleh truk tronton bermuatan batu bara di Desa Lembur, Kecamatan Penang Enim, Kabupaten Muara Enim. Seorang sopir ambulans Pemdes Plakat, Semende Darat Ulu, nekat turun dan meninggalkan kendaraannya yang membawa pasien kritis karena tak mampu lagi menunggu kemacetan yang tak kunjung terurai.
Dalam sebuah video berdurasi lima menit, yang diduga direkam langsung oleh sang sopir, terdengar dengan nada geram, “Setengah jam lagi cak ini ku tinggalke pasien, terserahlah pemerintah Muara Enim nahh,” ucapnya dengan logat khas Muara Enim.
Posisi ambulans yang terjebak di tengah antrean panjang truk batu bara membuat kendaraan penyelamat nyawa ini tak bisa bergerak maju ataupun mundur. Sementara itu, kemacetan ini disebut sudah berlangsung selama lebih dari dua jam, dipicu oleh satu unit truk yang mengalami kerusakan, hingga membuat jalan lintas daerah lumpuh total.
Di manakah kepolisian lalu lintas dan Dinas Perhubungan Muara Enim?
Sampai kapan nyawa rakyat harus dipertaruhkan karena kesemrawutan angkutan batu bara?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai nasib pasien yang terjebak dalam ambulans tersebut. Sementara itu, kondisi seperti ini bukan kali pertama terjadi, menandakan lemahnya pengawasan dan penertiban kendaraan berat di jalur vital bagi masyarakat.
Apakah pemerintah akan terus membiarkan tragedi semacam ini terjadi? Atau harus ada korban jiwa lebih dulu agar ada tindakan nyata?.
(Vie/Red)
—
Kirim dari Fast Notepad