Cakrawalanational.news-Banjarnegara, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menggelar Sosialisasi Pemetaan Pasar Kerja Luar Negeri di Kampus Politeknik Banjarnegara, Kamis (4/12/2025).
Kegiatan dipimpin langsung oleh Direktur BP2MI, Devriel Sogia, S.T., M.M., dan dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, serta Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjarnegara, Titi Prijanti, S.H.
Dalam penyampaiannya, Devriel menegaskan pentingnya pemetaan pasar kerja luar negeri sebagai langkah strategis untuk memastikan calon pekerja migran memiliki informasi yang akurat, peluang yang sesuai kompetensi, serta perlindungan maksimal di negara tujuan.
“Pemetaan ini bukan hanya memetakan peluang kerja, tetapi juga risiko serta standar kompetensi yang harus dipenuhi. Generasi muda harus memiliki informasi lengkap agar tidak hanya sukses secara profesional, tetapi juga aman dan terlindungi,” ujar Devriel.
Materi sosialisasi meliputi peluang kerja global yang tengah meningkat, seperti sektor kesehatan, perhotelan, teknologi informasi, manufaktur, hingga perawatan lansia. Peserta juga mendapatkan penjelasan mengenai prosedur penempatan resmi, sistem layanan digital BP2MI, standar kontrak kerja internasional, serta upaya pencegahan penempatan non-prosedural.
Sementara itu, Wakil Direktur 3 Politeknik Banjarnegara, Joko Malis Sunarno, S.Si., M.Si. Med., menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai informasi pasar kerja global sangat penting untuk membantu kampus menyesuaikan kurikulum dan memperkuat kompetensi lulusan.
“Kami berharap mahasiswa dapat melihat bahwa peluang kerja tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di berbagai negara yang membutuhkan tenaga terampil dari Indonesia,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, BP2MI menegaskan komitmennya untuk terus memperluas kegiatan pemetaan pasar kerja luar negeri ke berbagai kampus, daerah, dan komunitas sebagai bagian dari upaya nasional meningkatkan kualitas sekaligus perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.
(Rdf/CNN)


.












