Example 728x250.

H Marwan Safari Jumat ke Kotawaringin, Ajak Masyarakat Lawan Kedzoliman

banner 120x600

Dato’ Marwan: Mengangkat sebuah cerita bagaimana Allah mengabulkan doa seorang nelayan yang terdzolimi oleh penguasa

Cakrawalanational.news-Kotawaringin, Setelah kemaren Ketua MABMI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) H Marwan Al-ja’fary melakukan kunjungan silaturrahmi ke Kantor Kejati Babel, hari ini Jumat 31 oktober 2025 Ia kembali melaksanakan agenda kunjungan safari Jumat menyambangi Jamaah masjid di Kotawaringin yang merupakan tempat kejahatan tiga perusahaan yang merambah kawasan hutan Kotawaringin, Labuh Airpandan kemudian membuat dirinya dijadikan tumbal hukum para mafia.

Dalam safari Jumat ini Datu’ Marwan juga membagikan tudung saji ke masjid Kotawaringin dalam rangka melaksanakan program Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) guna melestarikan adat budaya sepintu sedulang.

Dalam kesempatan itu Ia juga diminta dan didaulat oleh para jemaah untuk bisa langsung bertugas menjadi Khotib Jumat.

Didalam khotbahnya, H Marwan menyampaikan materi kepada para jemaah mengenai ajaran Islam yang memerintahkan umatnya agar hidup cinta damai dan harus melawan setiap adanya kedzaliman.

Melawan kedzaliman, jelas Marwan adalah bentuk dari dakwah amar ma’ruf nahi Munkar. Islam melarang keras umatnya berbuat dzalim. Apa itu dzalim? dalam Islam dzalim adalah tindakan aniaya terhadap orang lain. Dzalim dianggap sebagai perbuatan yang tercela dan akan mendatangkan siksa baik di dunia maupun akherat.

“Sebaliknya Islam mengajarkan untuk selalu berpihak pada kebenaran dan kita dilarang untuk melindungi serta berpihak pada kedzaliman”, ungkapnya.

Lalu kita bertanya mengapa kedzaliman ini harus dilawan? Jawabannya karena menurut ajaran Islam, membiarkan orang-orang berbuat dzalim dimuka bumi ini akan merusak tatanan silaturrahmi dan menindas kaum yang lemah. Orang yang berbuat dzalim tidak akan segan-segan menindas dan mengambil hak orang lain.

Seorang penguasa atau aparat penegak hukum seharusnya berkewajiban mencintai dan mengurus rakyatnya, namun kenyataannya sekarang mereka bukannya mengurus rakyatnya tapi malah menguras rakyatnya. Kerjaan orang yang dzalim hanya menebar fitnah, menuduh dan menghukum serta merampok harta dan merampas kebebasan rakyatnya.

“Apalagi perbuatan aparat penegak hukum yang semena-mena menghukum seseorang tanpa disertai bukti-bukti atau tanpa bisa menunjukkan dua alat bukti yang menjadi syarat dasar untuk mentersangkakan dan menahan seseorang. Ini jelas adalah suatu perbuatan kedzaliman, yang dampaknya akan membuat orang yang dizolimi menjadi dirugikan. Ini adalah pembunuhan karakter yang dosanya sangat besar”, jelas Marwan dalam khotbahnya yang penuh semangat.

Oleh karena itu lanjut khutbah Dato’ bahwa dalam Islam sikap berani dan tegas menghadapi kesulitan saat memperjuangkan keadilan melawan kedzaliman memiliki nilai yang sangat besar dihadapan Allah dan termasuk dalam kategori sebaik-baiknya jihad.

Alasannya kenapa Islam melarang umatnya berbuat zalim:

Pertama, Allah akan memberikan keburukan selama di dunia dan akan melaknat orang-orang yang berbuat dzalim selama di akherat.

Kedua, orang yang dzalim akan menjadi bangkrut di akherat nanti, dimana pahala amal baiknya akan diberikan kepada orang yang dizoliminya sementara dosa-dosa orang yang dizoliminya malah akan diberikan kepada orang yang menzolimi, lalu orang dzalim itu dilempar kedalam api neraka sambil membacakan sebuah hadist nabi sebagai dasar kebangkrutan ini.

ketiga, orang yang dzalim akan terancam doa dari orang-orang yang terdzolimi.
Rasulullah bersabda: Dan waspadalah terhadap doa orang yang terzolimi, karena doa orang yang terdzolimi tidak ada hijab/penghalang antara doanya dengan Allah. (Riwayat Muslim).

Marwan pun mengangkat sebuah cerita bagaimana Allah mengabulkan doa seorang nelayan yang terdzolimi oleh penguasa.

Ada seorang nelayan yang baru saja mendapat rezeki seekor ikan besar hasil dari ia melaut, kebetulan dipinggir pantai ada seorang raja penguasa yang sedang bertamasya, melihat ada nelayan membawa pulang ikan besar lalu sang raja yang berada di pinggir pantai langsung merampas ikan dari nelayan itu dengan maksud akan dibawa ke istana guna menyenangkan hati permaisurinya, tidak lama setelah itu ikan yang dirampas itu tiba-tiba berputar lalu menggigit tangan raja. Sang raja pun berteriak-teriak kesakitan karena gigitan ikan itu ternyata mengeluarkan racun. Setelah dibawa ke rumah sakit dokter merekomendasikan agar tangan raja harus diamputasi/dipotong karena racun dari ikan itu telah menjalar sampai keseluruh lengannya. Sang raja pun akhirnya menjalani kehidupannya tanpa tangan.

Ada apa Hikmah dibalik cerita ini tanya Marwan dalam khotbahnya, ternyata dibalik azab kejadian yang menimpa penguasa yang dzalim itu ada doa yang diucapkan oleh seorang nelayan yang terdzolimi, ucapan dari nelayan itu hanya mengucapkan doa, ya Allah raja yang dzalim ini telah menunjukkan kekuatannya padaku dan aku tidak berdaya oleh karena itu tunjukkanlah padaku kuasa-mu pada dirinya ya Allah.

Ternyata begitu dahsyat doa orang-orang yang terdzalimi dan ini harus menjadi perhatian serius bagi para penguasa dan aparat penegak hukum agar jangan semena-mena dalam bertugas dalam melayani rakyatnya”, tegas Marwan.

Khotib Dato’ melanjutkan, lalu bagaimana umat Islam bersikap jika menemukan dan melihat suatu kedzaliman ditengah-tengah kehidupan masyarakat?, tentunya umat Islam Indonesia bertanggung jawab untuk menciptakan keadilan dan merawat cinta kasih dalam kehidupan masyarakat.

Sikap yang harus kita ambil sebagai umat Islam adalah jelas kita tidak boleh membiarkan para penguasa dan aparat penegak hukum untuk berbuat zalim, jika kita biarkan mereka, maka kita telah diancam oleh Rasulullah sebagai orang yang tidak termasuk dalam golongan Rasulullah dan Rasulullah pun tidak mau termasuk dalam golongan mereka, ungkapnya dalam sebuah hadis.

Saat mengakhiri dan menutup khutbahnya Marwan mengajak para jemaah untuk mencerna dan merenungi beberapa peristiwa yang menjadi peringatan bagi kita semua.

Sembari Ia menyerukan agar umat Islam menjauhi perbuatan dzalim tapi tanamkanlah selalu rasa cinta kasih antar sesama.

“Mari sama-sama kita mencegah kemungkaran dan berlaku adil dalam segala hal, semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua dan selalu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang terdzolimi, amin”, ucapnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *