Example 728x250.
BERITA  

Bengkel Kerja Lapas Pamekasan Hasilkan Produk UMKM, Wujudkan Narapidana Mandiri dan Produktif

banner 120x600

Cakrawalanational.news-Pamekasan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan, Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, terus berinovasi dalam membina warga binaan pemasyarakatan (WBP). Melalui program bengkel kerja, Lapas Pamekasan sukses mengembangkan sentra produksi yang menghasilkan berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkualitas.

Produk-produk hasil karya warga binaan kini tak hanya dipasarkan di lingkungan lokal, tetapi juga mulai menembus pasar yang lebih luas. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa program pembinaan kemandirian mampu mengubah masa hukuman menjadi peluang menuju kehidupan yang lebih baik.

Bangun Jiwa Wirausaha Warga Binaan

Kepala Lapas Pamekasan, Syukron Hamdani, menjelaskan bahwa bengkel kerja bukan sekadar aktivitas pengisi waktu luang, melainkan wadah pembinaan yang fokus pada pembentukan keterampilan dan mental wirausaha.

> “Fokus utama kami adalah memberikan bekal keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar setelah mereka bebas nanti,” ujarnya.
“Kami ingin memastikan bahwa ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka sudah memiliki keahlian dan mentalitas wirausaha, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan tidak kembali ke jalan yang salah.”

 

Melalui program ini, warga binaan dilatih agar mampu beradaptasi dengan dunia kerja maupun membuka usaha mandiri setelah menyelesaikan masa pidana.

Hasilkan Beragam Produk Unggulan

Bengkel kerja Lapas Pamekasan menjadi wadah kreatif warga binaan dalam menghasilkan berbagai produk unggulan, di antaranya:

Kerajinan Kayu: Miniatur perahu, miniatur Monumen Arek Lancor, serta meubeler seperti meja dan kursi.

Jasa Cuci Kendaraan: Layanan cuci mobil dan motor dengan sistem profesional.

Kuliner Olahan: Produksi kue kering, camilan tradisional, dan minuman herbal dengan kemasan higienis.

Seluruh proses produksi dilakukan secara gotong royong oleh warga binaan, mulai dari perencanaan, pembuatan, hingga pengemasan, di bawah pengawasan petugas kegiatan kerja. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim.

Perluas Pasar Melalui E-Katalog dan Kolaborasi Swasta

Plh. Kasi Kegiatan Kerja, Fariz, menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya memperluas jangkauan pemasaran dengan memanfaatkan platform digital e-katalog LKPP. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi produk-produk karya warga binaan agar dikenal secara nasional.

> “Kami terus mendorong masyarakat dan instansi pemerintah untuk turut mengapresiasi dan membeli produk-produk hasil karya bengkel kerja Lapas Pamekasan,” ujarnya.

 

Selain itu, kolaborasi dengan mitra swasta juga dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan baku yang kompetitif dan mengikuti tren pasar terkini.

Wujudkan Pembinaan Berbasis Produktivitas

Dengan berbagai inovasi dan sinergi, Lapas Pamekasan membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga pusat pembinaan menuju kemandirian dan produktivitas.

Program bengkel kerja menjadi bukti nyata keberhasilan transformasi pembinaan warga binaan menuju manusia mandiri, berdaya saing, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat setelah bebas nanti.

(Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *