Example 728x250.

Kasus Bullying Disertai Kekerasan Kembali Terjadi Terhadap Siswa Tingkat SMP

Oplus_16908288
banner 120x600

Cakrawalanational.news-Asahan, Kasus bullying disertai kekerasan terjadi pada siswa di salah satu SMP Negeri di Asahan, Sumatera Utara. Seorang siswi kelas VIII berinisial B menjadi korban penganiayaan dan perundungan oleh kakak kelasnya yang berinisial K. Akibat kejadian tersebut, korban dilarikan ke Klinik Dimensi Tinggi Raja pada, Rabu, (24/9/2025) yang lalu karena mengalami lebam pada mata dan sakit di kepala.

Oplus_16908288

Informasi yang dihimpun, orang tua korban (AS) menerangkan kepada awak media, bahwa dari pengakuan anak korban krologis kejadian berawal saling ejek, dan menurut korban ejekan bermula dilakukan oleh pelaku, ketika ejekannya dibalas korban, si pelaku emosi dan langsung terjadi penganiayaan tersebut.

“Iya, saat ini anak lagi di klinik ini, anak saya menjadi korban bullying disertai kekerasan oleh kakak kelasnya, namun sampai saat ini belum ada itikad baik dari pihak keluarga terduga pelaku dan pihak sekolah”, beber AS.

Dirinya mengakui, jika pihak sekolah berencana melakukan mediasi pada juma’at (26/9), namun sampai malam ditunggu keluarga korban belum ada juga itikad baik mereka untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi anaknya.

Oplus_16908288

” Janjinya, mereka datang siang tadi namun sampai malam belum juga ada kabar. Bahkan tadi juga sudah kita coba hubungi ke pihak sekolah dan keluarga pelaku namun sampai saat ini kami belum mendapat kepastian dan mereka ini terkesan sepele.”, sebut ibu korban yang selalu berada disamping korban.

Keluarga korban menilai, praktek bullying merupakan perilaku premanisme di lingkungan sekolah. Perilaku seperti itu tidak boleh terjadi karena sangat mengganggu mental korban.

“Saya sangat mengecam kejadian ini, jangan sampai terjadi lagi. Itu tindakan premanisme yang terpengaruh lingkungan sekitar maupun media sosial yang terbawa ke lingkungan sekolah, kami masih tunggu itikad baik mereka, namun jika tidak juga ada kepastian kami akan segera buat laporan polisi”, tegas AS.

Terpisah, Kepala SMPN 2 teladan Hendra Sipayung saat di konfirmasi melalui telepon via WhatsApp, kepsek mengaku bahwa sudah datang menjenguk dan berdamai dengan keluarga korban.

” Kami dari pihak sekolah sudah berkunjung untuk melihat korban dan sudah ada perdamaian antara pihak keluarga terduga pelaku dan korban. Jadi sudah selesai ya”, jelas Kepsek seraya menutup telepon selulernya.

(HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *