Example 728x250.

Jaga Asa Perempuan Pesisir Pantai Labu, Patimah M.Pd Tak Pernah Letih Menyemai Harapan ke Panggung Negeri

banner 120x600

Cakrawalanational.newsDeliserdang, Patimah adalah contoh nyata perempuan inspiratif yang mendedikasikan dirinya di bidang pendidikan non-formal dan pemberdayaan perempuan di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Ia telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Telah banyak prestasi yang telah ditorehkannya untuk mengharumkan nama daerahnya melalui dedikasi di bidang pendidikan non-formal dan pemberdayaan perempuan itu.
Sosok perempuan dari pesisir selat malaka Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang ini, telah mengharumkan nama tanah kelahirannya lewat dedikasi panjang di bidang pendidikan non formal dan pemberdayaan perempuan. Dialah Patimah, wanita berdarah Simalungun yang lahir di Pantai Labu.

Menjadi pendidik sejak tahun 2006, mendedikasikan diri untuk mengangkat derajat kaum perempuan marjinal melalui pendidikan non formal.

Prestasi dan Penghargaan

Sepanjang pengabdiannya sejak tahun 2006, Patimah telah menorehkan berbagai pencapaian bergengsi, baik di tingkat lokal maupun nasional, di antaranya:

2016 – Pegiat Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Peringatan Hari Aksara Internasional ke – 51 di Kota Palu Sulawesi Tengah.

2017 – Penghargaan Pegiat Pendidikan Non Formal Perempuan Inspiratif dari Bupati Deli Serdang di Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

2017 – Peringkat Pertama Lomba Warga Belajar Keaksaraan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Peringatan Hari Aksara Internasional ke-52 di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

2018 – Pegiat Pendidikan Keaksaraan Nasional dalam Pemberantasan Buta Aksara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Hari Aksara Internasional ke-53 di Kabupaten Deli Serdang.

2018 – Penghargaan dari PAUD INSTITUTE atas dedikasi dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta.

2019 – Penghargaan Keberaksaraan Warga Belajar dari Kemendikbud RI pada HAI ke-54 di Makassar.

2019 – Top 7 dan Top 17 Inovator Partisipasi Masyarakat Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Kementerian PPPA RI pada Peringatan Hari Ibu Tingkat Nasional di Kota Semarang Jawa Tengah.

2020 – Pemenang Lomba Apresiasi Video Publikasi Keaksaraan dari Kemendikbud RI pada Hari Aksara Internasional ke-55 di Jakarta.

2021 – Juara III Lomba Video Jejak Pendidikan Kesetaraan pada Hari Aksara Internasional ke-56 dari Kemendikbud RI.

2022 – Gender Champion dari Bupati Deli Serdang pada Peringatan Hari Ibu di Kabupaten Deli Serdang.

2025 – Guru PAUD Berprestasi dalam Himpaudi Award Kabupaten Deli Serdang di Lubuk Pakam.

Inspirasi bagi Perempuan dan Masyarakat

Menurut Patimah, keberdayaan perempuan adalah kunci untuk membangun peradaban yang lebih baik.

“Ketika perempuan diberdayakan, maka sesungguhnya kita sedang membangun peradaban. Deli Serdang akan semakin maju jika kaum perempuan diberikan ruang untuk berkembang,” ujar Patimah saat dijumpai dikediamannya, Senin (22/9/2025) di Beringin.

Kiprah Patimah menjadi bukti nyata bahwa perempuan pesisir seperti di Kecamatan Pantai Labu mampu menorehkan prestasi nasional dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Tantangan dan Harapan

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui berbagai program bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, idealnya mendorong agar sosok seperti Patimah dapat melahirkan lebih banyak perempuan tangguh. Dukungan berupa pelatihan, akses permodalan, hingga penguatan kapasitas di bidang pendidikan non formal menjadi langkah penting untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah.

Tentang Patimah

Dari garis pantai yang sunyi di Pantai Labu, Patimah M.Pd. membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah kebangkitan. Menyelesaikan pendidikan strata satu hingga pascasarjana pada bidang Pendidikan Anak Usia Dini, ia menjelma sebagai perempuan tangguh yang tak hanya meraih puluhan penghargaan nasional, tetapi juga menjadi lentera bagi kaumnya. Dedikasi sejak 2006 hingga kini menjadikannya bukan sekadar pegiat pendidikan, melainkan simbol harapan yang nyata bahwa perempuan marjinal pun mampu bangkit dan mengangkat derajat bangsanya melalui ilmu dan kasih yang tulus.

(M. Habil Syah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *