Cakrawalanational.news-Jakarta, Pemerintah memperketat mekanisme pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menerapkan sistem pengawasan terintegrasi sepanjang rantai pasok. Sistem ini mencakup pengawasan bahan baku, proses produksi di dapur layanan, hingga distribusi makanan ke sekolah. Tujuannya untuk memastikan setiap menu MBG memenuhi standar keamanan pangan, mutu gizi, serta kehalalan yang menjadi perhatian masyarakat luas.
Langkah strategis ini diambil menyusul evaluasi terhadap pelaksanaan MBG di sejumlah daerah, termasuk adanya laporan keracunan yang memicu desakan audit nasional. Pemerintah menegaskan bahwa keamanan pangan menjadi prioritas utama agar program MBG tidak hanya menjawab persoalan gizi, tetapi juga melindungi kesehatan anak-anak Indonesia.
Dalam kesempatan terpisah, Pimpinan Proyek Perubahan Biddokkes Polda Metro, Martinus Ginting menyatakan bahwa sistem pengawasan ketat ini dirancang untuk memastikan tidak ada celah dalam rantai pasok makanan yang bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi peserta program.
“Setiap langkah yang kami lakukan bertujuan melindungi kesehatan anak-anak kita. Sistem ini dirancang agar tidak ada satupun celah yang bisa menimbulkan risiko keracunan,” ujarnya.
Sementara itu, perhatian terhadap aspek kehalalan juga tidak diabaikan. Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menekankan bahwa MBG bukan hanya soal kecukupan gizi, melainkan juga jaminan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi anak-anak terjaga dari sisi syariat dan mutu.
“Insya Allah seluruh makanan yang dibagi di seluruh Indonesia itu terjamin kehalalannya. Kami telah mewanti-wanti penyedia makanan agar memastikan sajian benar-benar halal sekaligus bergizi,” tegasnya.
Selain pengawasan teknis, pemerintah mendorong integrasi data pengawasan lintas lembaga antara BPOM, Kementerian Kesehatan, Badan Gizi Nasional (BGN), serta pemerintah daerah. Mekanisme digital pelaporan insiden juga tengah dikembangkan untuk mempercepat respon jika terjadi masalah di lapangan.
Dengan penerapan sistem ketat ini, pemerintah berharap kepercayaan publik terhadap MBG semakin kuat. Program yang menyasar jutaan anak sekolah tersebut diharapkan tidak hanya menjadi solusi gizi, tetapi juga contoh keberhasilan pengelolaan pangan aman, sehat, dan berdaya saing di tingkat nasional.
(Ril)