Prof Udin: Kami ingin janda tidak hanya jadi penerima bantuan pasif, tapi juga diberdayakan
Cakrawalanational.news-Pangkalpinang, Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Calon Wakil Walikota Pangkalpinang nomor urut 3, Saparudin dan Dessy Ayutrisna, kembali melaksanakan kampanye dialogis bersama warga. Kali ini kegiatan digelar di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukitintan Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Sabtu (02/07/2025).
Dihadiri ratusan masyarakat, serta sejumlah tokoh politik dari partai pendukung, kampanye tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Pangkalpinang (2013-2018 dan 2019-2024) Muhammad Sopian, Ketua DPD Partai Garuda Provinsi Bangka Belitung Andy Pratama, Ketua DPD Partai Demokrat Bangka Belitung Ir. Rudi Kadarisman, Ketua DPW PKB Provinsi Bangka Belitung M. Tanwin, dan sejumlah anggota DPRD dari Partai Demokrat, dan beberapa anggota pengurus partai Demokrat lainnya.
Dalam sambutannya, Prof Udin menekankan pentingnya mendengar langsung aspirasi masyarakat agar program yang disusun benar-benar menyentuh kebutuhan warga. Salah satu keluhan yang mengemuka dalam pertemuan itu datang dari seorang ibu rumah tangga terkait keterbatasan manfaat BPJS dalam pembelian obat.
“Obat yang benar-benar dibutuhkan warga justru tidak ditanggung BPJS, padahal harganya mahal. Ini jadi beban berat untuk kami,” ungkap salah satu warga dalam sesi dialog.
Menanggapi hal tersebut, Prof Udin menyampaikan bahwa persoalan sistem jaminan kesehatan akan menjadi prioritas dalam kebijakan jika dirinya terpilih.
“Kita harus berani memperjuangkan agar sistem jaminan kesehatan ini tidak hanya formal di atas kertas, tapi benar-benar membantu rakyat. Jika perlu, akan kami siapkan skema dukungan dari daerah untuk melengkapi kekurangan sistem BPJS,” tegasnya.
Sementara itu, Cece Dessy yang tampil mendampingi Prof Udin menambahkan bahwa, peran perempuan juga akan diperkuat dalam berbagai sektor, terutama di bidang sosial dan ekonomi.
Suasana semakin hidup ketika Ibu Berlian, salah satu perwakilan majelis taklim setempat, mengangkat isu tentang kurangnya program pemberdayaan bagi para janda.
“Selama ini program pemerintah banyak untuk anak yatim, tapi janda yang juga berjuang sendiri membesarkan anak-anak, belum banyak disentuh. Saya berharap pasangan Prof Udin dan Bu Cece bisa punya program khusus untuk pemberdayaan janda,” ucapnya.
Menanggapi hal itu Prof Udin menyambut baik aspirasi tersebut. Ia menyatakan akan menyusun program pemberdayaan perempuan yang lebih adil, khususnya bagi para janda yang masih produktif.
“Kami ingin janda tidak hanya jadi penerima bantuan pasif, tapi juga diberdayakan lewat pelatihan dan kelompok usaha,” pungkas Prof Udin . (Ag/CNN)