Cakrawalanational.news-Manado, Dalam konferensi pers Senin (28/7/2025), Kepala BPBD Sulut, Ir Adolf H. Tamengkel, mewakili Gubernur Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay, mengumumkan komitmen Pemerintah Provinsi untuk memberikan santunan kepada seluruh 678 penumpang KM Barcelona V.A., baik yang tercatat dalam manifes maupun tidak. Santunan sebesar Rp1Juta per orang akan diberikan kepada korban selamat, sementara keluarga korban meninggal menerima Rp5 juta. Dua korban hilang masih dalam pencarian intensif Basarnas .
Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk empati Pemprov Sulut terhadap tragedi kebakaran kapal di perairan Talise pada 20 Juli lalu. “Kami turut berduka sedalam-dalamnya dan memastikan seluruh korban, termasuk yang dirawat di rumah sakit, mendapat penanganan gratis,” tegas Tamengkel. Langkah ini melanjutkan upaya sebelumnya, termasuk pendampingan psikologis dan bantuan logistik yang telah disalurkan sejak pekan lalu .
Kebijakan santunan simbolis Rp1Juta per penumpang menuai pro-kontra di publik. Beberapa pihak mempertanyakan nilai nominal tersebut, namun BPBD menjelaskan bahwa bantuan utama justru berupa layanan kesehatan gratis, pemulangan jenazah, serta dukungan administrasi bagi keluarga korban. “Santunan uang adalah bentuk simbolis. Fokus kami pada pemulihan korban dan penyelesaian investigasi,” jelas Tamengkel .
Dua korban hilang, Levi Aiba dan Hamen Langinang, masih menjadi perhatian utama. Basarnas mengaku terus berkoordinasi dengan nelayan lokal dan TNI-Polri untuk melanjutkan pencarian, meski operasi SAR resmi telah ditutup pada 26 Juli sesuai SOP. Keluarga korban mengharapkan kejelasan nasib anggota mereka yang belum ditemukan.
Di sisi lain, Pemprov Sulut juga mengapresiasi peran nelayan dan relawan yang membantu evakuasi awal. Gubernur Yulius sebelumnya berjanji memberikan penghargaan khusus kepada mereka, termasuk bantuan dokumen kependudukan bagi korban seperti balita Liora dan ibu hamil yang melahirkan pasca-tragedi.
Tragedi KM Barcelona V.A. telah memicu evaluasi sistem transportasi laut di Sulut. Menteri Perhubungan Dudi Purwagandhi turun langsung ke lokasi untuk memantau penanganan kasus.
Keluarga korban, seperti Yoce Adam (kerabat almarhumah Asna Lapai), mengapresiasi respons cepat Pemprov dan Polda Sulut. “Terima kasih atas evakuasi dan pendampingan hingga pemulangan jenazah,” ujarnya. Apresiasi serupa disampaikan para penyintas yang kini mulai pulih secara fisik meski trauma psikologis masih membayangi.
Pemprov Sulut menegaskan komitmennya untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang. Selain mendorong investigasi tuntas, mereka akan memperketat pengawasan kapal rute terpencil dan mengkaji ulang kebijakan keselamatan pelayaran. “Kami ingin masyarakat Nusa Utara tetap bisa mengandalkan transportasi laut tanpa khawatir,” pungkas Tamengkel.
(Debby/CNN)