Eddy Mataris: Terkhusus Disabilitas sebetulnya bibit-bibit seperti ini bisa dibantu, dibranding karena anak-anak ini istimewa sekali dalam bakat musik
Cakrawalanational.news-Pangkalpinang, Ternyata anak-anak penyandang disabilitas memiliki potensi besar dalam seni musik. Pasalnya, musik bagi mereka menjadi sarana yang efektif mengembangkan potensi diri serta meningkatkan rasa percaya diri mereka sekaligus memberikan hiburan dan kesenangan.
Diantara pendidikan seni musik untuk anak-anak penyandang disabilitas, baik di sekolah inklusif maupun luar biasa itu adalah mencakup berbagai kegiatan seperti bernyanyi bersama dan bermain musik.
Pada kegiatan bernyanyi bersama, tujuan pertama meningkatkan kemampuan berbahasa, koordinasi, dan kerjasama tim.
Sementara untuk kegiatan bermain alat musik tentu disesuaikan dengan kondisi fisik anak tersebut. Tujuannya dapat membantu mereka mengembangkan motorik halus dan koordinasi mata-tangan.
Hal itu seperti yang dibuktikan oleh Sekolah Menengah Umum Negeri Luar Biasa (SMUN LB) Girimaya Pangkalpinang yang akan menjadi bintang tamu dalam rangka menjelang acara Indonesian Dramer Percussion yang akan tampil di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 27 Juli 2025 mendatang.
Anak-anak Sekolahan disabilitas dari SLB Girimaya tersebut berlatih band di Club Obi Agus Adaw di Bukitmerapin Pangkalpinang.
Menurut Pembina musik Sekolah Disabilitas, Eddy Mataris, latihan ini tidak lain untuk mengasah kemampuan seni musik mereka yang akan digelar sebagai bintang tamu di Taman Marzuki Jakarta.
“Saya mewakili teman-teman pembina Disabilitas, Insyaallah nanti kita diundang pada tanggal 27 Juli akan menjadi bintang tamu bersama Disabilitas Padang pada acara Indonesian Dramer Percussion”, ujar Eddy.
Dijelaskannya, bahwa acara ini sebetulnya sudah kesembilan kalinya tim Disabilitas mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tampil di Jakarta kolaborasi band dan Percussion.
“Itu nama bandnya itu sendiri adalah mentilen band asli Pangkalpinang dan Percussionnya itu anak-anak, guru disabilitas dari Sungailiat”, terangnya.
Pembina band Disabilitas ini juga mengungkapkan, mereka pasti akan mempopulerkan lagu-lagu Melayu Bangka Belitung meskipun lagu pertama yang dimulai adalah the final countdown.
Terlepas dari itu Ia berharap, supaya budaya-budaya kearifan lokal dalam seni musik di Bangka Belitung dibangkitkan kembali. Karena menurut Eddy Mataris masih banyak masyarakat disabilitas berbakat seni musik yang belum tergali.
Oleh karenanya, Pemerintah dalam hal harus mendukung kegiatan positif seni musik di Babel khususnya Disabilitas, guna membangkitkan ekonomi kreatif di tengah lesunya ekonomi kerakyatan.
“Terkhusus Disabilitas sebetulnya bibit-bibit seperti ini bisa dibantu, dibranding karena anak-anak ini istimewa sekali dalam bakat musik, disatu sisi terkadang mereka dipandang sebelah mata“, pungkas Eddy Mataris.
(Hairul Anwar Al-ja’fary)