Example 728x250.

Gerakan ‘Bagi-Bagi Dulang dan Tudung Saji’, MABMI Babel dapat Dukungan dari Presiden DMDI

banner 120x600

Dato’ Muhammad Ali : Tradisi ini kaya akan nilai-nilai kebaikan yang layak dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang

Cakrawalanational.news-Pangkalpinang, Gerakan “bagi-bagi dulang dan tudung saji” yang digagas oleh Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendapat apresiasi dari Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang berkantor di Melaka, Malaysia, Dato’ Muhammad Ali bin Muhammad Rustam.

Sebagai bentuk dukungan, beliau turut berpartisipasi dengan menyumbangkan dana senilai 15 set dulang dan tudung saji, yang ditransfer langsung melalui Merchant Trade Bank Malaysia ke rekening Bendahara MABMI Kepulauan Babel, Desy Arista.

Dalam pesannya, Dato’ Muhammad Ali menekankan pentingnya melestarikan adat dan budaya Melayu di Provinsi Kepulauan Babel, khususnya tradisi Sepintu Sedulang yang merupakan warisan leluhur masyarakat Melayu-Islam.

“Tradisi ini kaya akan nilai-nilai kebaikan yang layak dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang,” terangnya.

Presiden DMDI juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tradisi Sepintu Sedulang dapat tergerus zaman jika tidak dirawat secara kolektif.

“Kini sudah banyak masyarakat yang beralih menggunakan rantang dan kotak dalam kegiatan ‘nganggung’, menggantikan dulang sebagai simbol kebersamaan,” ungkapnya.

Menyikapi hal ini, MABMI Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menginisiasi gerakan pembagian dulang ke masjid-masjid di Pulau Bangka, dengan target pembagian sebanyak 2.000 dulang.

Atas hal itu, Dato’ Muhammad Ali menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat MABMI Babel seraya mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini.

“Mari kita dukung dan terlibat dalam program ini, agar target tersebut tercapai dan adat budaya Islam-Melayu terus hidup dan lestari di tengah arus perubahan zaman,” ajaknya.

Dengan gerakan ini, diharapkan tradisi Sepintu Sedulang dapat terus dipertahankan dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Melayu-Islam di Kepulauan Bangka Belitung.

(Hairul Anwar Al-ja’fary)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *