Cakrawalanational News-Pangkalpinang, Ratusan mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama keluarga almarhum Aldo Ramadani melakukan aksi damai di halaman Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Rabu, 7 Mei 2025.
Mereka menuntut keadilan atas kematian Aldo Ramadani yang diduga menjadi korban malpraktik di Rumah Sakit Depati Hamzah Pangkalpinang. Selain kasus kematian Aldo mereka juga menuntut sistem pendidikan dan buruh agar disejahterakan.
Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, hadir dalam aksi tersebut dan menegaskan bahwa beliau telah menginstruksikan penyidikan di Polda Bangka Belitung untuk memproses kasus kematian Aldo tersebut.
“Meskipun permasalahan ini berada di luar ranah kewenangannya, beliau telah menginstruksikan Penyidikan di Polda Bangka Belitung, untuk memproses bagaimana kelanjutan,” terang Hidayat Arsani.
Selain menuntut keadilan untuk Aldo Ramadani, mahasiswa juga menyampaikan tuntutan lain terkait sistem pendidikan dan buruh di Bangka Belitung.
Azza Faulin Gani, salah satu mahasiswi UBB, menyatakan bahwa alokasi anggaran APBN untuk pendidikan harus 20 persen dan tepat sasaran.
“Selain kematian Aldo, kami juga menuntut masalah sistem pendidikan dan buruh, karena mulai hari ini pulau Nangka itu cuman ada SD saja, sedangkan SMP dan SMA nya mereka harus keluar,” kata Azza.
Azza juga menyoroti masalah buruh yang belum memiliki jaminan keselamatan kerja dan upah yang rendah.
“Saat ini pekerjaan buruh itu belum ada jaminan keselamatan kerjanya, jam kerjanya ditambah tetapi upahnya dikurangi,” tandas Azza.
Oleh karenanya, Ia berharap Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terpilih sekarang dapat menyelesaikan masalah ini dan menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakatnya. (Rd/CNN)