CNN-Basel. Gerakan para relawan kotak kosong ini diawali dengan menggelar aksi damai sekaligus deklarasi yang dikomandoi beberapa orang perwakilan dengan membentangkan spanduk ‘Relawan Kotak Kosong Bangka Selatan’ di Simpang Lima Toboali (Himpang Lima Habang), Jumat (30/8) sore.
Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam sebuah kelompok mendeklarasikan diri menjadi relawan kotak kosong di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Yang jadi pertanyaan, Siapa bilang kotak kosong tak bisa menang? Jawabannya ada dimasyarakat itu sendiri.
Terlepas dari itu, mengenai aksi tersebut dilakukan setelah munculnya calon tunggal dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Selatan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

Relawan Kotak Kosong, Erwandi alias Wiwid mengatakan, aksi tersebut mereka lakukan guna mempromosikan pilihan kotak kosong kepada masyarakat Kabupaten Bangka Selatan. Langkah tersebut diambil agar masyarakat dapat memilih kotak kosong sebagai alternatif. Khususnya ketika kalangan elit partai politik di daerah membentuk koalisi Rakyat Bangka Selatan Bersatu. Di mana koalisi itu merupakan dukungan kepada petahana Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi.
“Deklarasi ini untuk mempromosikan pilihan kotak kosong. Kata siapa kotak kosong tidak bisa menang. Erwandi menjelaskan, sebagai rakyat Indonesia dirinya dan warga lainnya yang tergabung dalam Relawan Kotak Kosong memiliki hak suara dalam pilkada.
Menurutnya, Relawan ini dibentuk sebagai wujud ketidak keterwakilan rakyat atas keputusan yang diambil partai politik. Sehingga masyarakat dapat melihat dan memilih pilihannya tanpa ada intervensi dari pihak manapun. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Selatan untuk ikut mensosialisasikan hal yang sama.
Sejumlah masyarakat saat mendeklarasikan diri menjadi Relawan Kotak Kosong Kabupaten Bangka Selatan di Himpang Lima Habang, Kota Toboali, Aksi tersebut dilakukan setelah diindikasikan munculnya calon tunggal dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Selatan pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
“Kita sah-sah saja (Masyarakat) mau memilih siapa. Baik memilih incumbent atau memilih kotak kosong. Yang jelas kita ingin ada demokrasi di Bangka Selatan ini,” tegas Wiwid.
Dengan demikian jika hal tersebut terjadi hak-hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi tidak dapat terfasilitasi. Terlebih jika partai politik mengklaim bahwa mereka telah mewakili rakyat. Padahal terdapat sebagian besar masyarakat yang merasa tidak terwakili, khususnya apa yang disampaikan partai politik. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk dapat melihat sisi baik dan buruk. Sebagai negara demokrasi masyarakat bebas menyuarakan hak-haknya, tanpa ada intervensi dan diskriminasi.
Kendati demikian kata Wiwid pihaknya dalam waktu dekat bakal membawa massa lebih besar untuk melaksanakan aksi selanjutnya. Pihaknya tidak membatasi masyarakat yang ingin bergabung kepada relawan kotak kosong. Terlebih nantinya akan ada penempatan relawan kotak kosong di empat kecamatan lainnya. Sekaligus mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Bangka Selatan. Kalau tidak ada halangan Seusai perpanjangan pendaftaran. hari terakhir perpanjangan masa pendaftaran (Melakukan pendaftaran relawan kotak kosong ke KPU),” pungkas Erwandi. (Ias).


 .
. 
							











